Ayah dan Keluarga Menentukan Keberhasilan Asuhan Ibu Hamil

Default featured image

Kesehatan dan keselamatan ibu selama masa kehamilan hingga pasca-melahirkan bukanlah tanggung jawab Ibu dan Bidan semata. Hasil terbaik dari asuhan kebidanan—seperti persalinan yang lancar, pemulihan yang cepat, dan kesehatan mental yang stabil—sangat dipengaruhi oleh dukungan aktif dari Ayah dan seluruh anggota keluarga.

Akademi Kebidanan Laksamana mengajarkan kepada mahasiswanya bahwa asuhan kebidanan harus menggunakan pendekatan holistik dan berpusat pada keluarga (Family-Centered Care). Ini berarti melibatkan Ayah dan keluarga sejak pemeriksaan kehamilan pertama hingga masa emas pengasuhan bayi.


Tiga Kontribusi Utama Keluarga dalam Mendukung Kesehatan Ibu

Lulusan Akbid Laksamana dilatih untuk mengedukasi keluarga mengenai pentingnya kontribusi mereka dalam setiap fase kehamilan:

1. Keterlibatan Ayah dalam Asuhan Kehamilan (Antenatal Care/ANC)

Kehadiran Ayah dalam pemeriksaan kehamilan di klinik atau Puskesmas adalah faktor penting yang menunjukkan kesiapan dan dukungan emosional.

  • Pengambilan Keputusan: Ayah wajib mendampingi Ibu dalam mengambil keputusan penting terkait nutrisi, rencana persalinan, dan metode pemeriksaan yang diperlukan.
  • Pengurangan Stres Ibu: Keterlibatan Ayah secara langsung terbukti membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan pada Ibu, yang sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi kehamilan.

2. Memastikan Persiapan Logistik dan Lingkungan yang Aman

Keluarga memegang kunci dalam memastikan Ibu dan bayi memiliki lingkungan yang aman dan nyaman menjelang persalinan.

  • Kesiapan Rujukan dan Transportasi: Ayah dan keluarga bertanggung jawab penuh atas kesiapan transportasi (siaga 24 jam) menuju fasilitas kesehatan saat persalinan tiba, terutama di daerah yang aksesnya sulit.
  • Pemenuhan Gizi Keluarga: Dukungan keluarga memastikan Ibu Hamil menerima asupan gizi seimbang yang diperlukan, membantu mencegah anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang berisiko pada kesehatan bayi.

3. Dukungan Pasca-Melahirkan dan Kesehatan Mental

Masa postpartum (pasca-melahirkan) adalah masa yang paling rentan bagi Ibu, di mana risiko baby blues dan depresi meningkat. Dukungan praktis dari keluarga sangat vital di sini.

  • Pembagian Tugas: Keluarga, terutama Ayah, wajib mengambil alih sebagian tugas rumah tangga dan pengasuhan anak lain, memberikan Ibu waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri.
  • Deteksi Perubahan Suasana Hati: Anggota keluarga adalah yang paling dekat untuk mengamati dan mengenali perubahan suasana hati atau gejala Depresi Pasca-Melahirkan pada Ibu. Bidan Lulusan Akbid Laksamana mengajarkan keluarga cara mengidentifikasi gejala ini dan kapan harus mencari bantuan profesional.

Akademi Kebidanan Laksamana mendidik mahasiswanya dengan pemahaman bahwa keberhasilan sebuah persalinan bukan hanya keberhasilan seorang bidan, melainkan kemenangan sebuah keluarga.

Lulusan kami siap menjadi tenaga kesehatan yang mampu memobilisasi dan memberdayakan Ayah dan keluarga, memastikan mereka menjadi mitra terkuat dalam menjaga kesehatan Ibu dan melahirkan generasi penerus yang sehat.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post