Wanita usia produktif dihadapkan pada ancaman kesehatan reproduksi yang serius: peningkatan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV. Permasalahan hari ini adalah stigma, kurangnya kesadaran, dan penundaan skrining, yang membuat penularan terus berlanjut dan berpotensi merusak sistem reproduksi, bahkan menularkannya pada bayi (Transmisi Vertikal). Bidan, sebagai kontak primer bagi wanita di komunitas, memiliki peran krusial dalam memutus rantai penularan ini.
Akademi Kebidanan Laksamana berkomitmen menghasilkan Bidan Pencegah yang proaktif, berani melawan stigma, dan memiliki kompetensi klinis untuk melakukan skrining rutin, konseling rahasia, dan edukasi komprehensif terkait IMS/HIV, terutama pada ibu hamil dan wanita usia subur.
Tiga Kompetensi Utama Bidan Laksamana dalam Pencegahan IMS/HIV
Lulusan Akbid Laksamana dilatih untuk mengintegrasikan pendekatan klinis, sosial, dan etika dalam penanganan kasus sensitif:
1. Pelaksanaan Skrining dan Konseling Rahasia (VCT)
Bidan adalah penyaring utama untuk mendeteksi risiko dan memberikan edukasi yang etis.
- Protokol Voluntary Counseling and Testing (VCT): Mahasiswa dilatih menguasai protokol konseling pra-test dan pasca-test HIV/IMS dengan menjunjung tinggi kerahasiaan pasien dan tanpa menghakimi. Kemampuan ini sangat penting untuk membangun kepercayaan pasien.
- Deteksi Gejala Non-Spesifik: Bidan dibekali skill untuk mendeteksi tanda dan gejala IMS yang sering kali samar atau asimtomatik pada wanita, yang dapat mencegah komplikasi jangka panjang seperti penyakit radang panggul (PID) dan kemandulan.
2. Pencegahan Transmisi Vertikal (PMTCT) pada Ibu Hamil
Mencegah penularan HIV dari Ibu ke Anak adalah tugas kemanusiaan yang mendesak bagi bidan.
- Program PMTCT: Bidan dilatih mengimplementasikan program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PMTCT), termasuk memastikan ibu hamil menerima terapi Antiretroviral (ARV) yang tepat, dan menerapkan prosedur persalinan serta asuhan pasca-melahirkan yang aman bagi bayi.
- Edukasi ASI dan Nutrisi: Memberikan konseling kepada ibu hamil dengan HIV mengenai opsi pemberian makanan bayi yang paling aman dan cara menjaga status gizi yang optimal.
3. Edukasi Seksual Komprehensif dan Advokasi Komunitas
Bidan harus menjadi agen edukasi yang mampu melawan mitos dan stigma di masyarakat.
- Komunikasi Risiko: Lulusan dididik untuk berbicara secara terbuka dan profesional tentang perilaku berisiko dan pentingnya penggunaan alat pelindung (kondom) dalam konteks pencegahan IMS/HIV.
- Keterlibatan Masyarakat: Mampu bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan agama untuk mengadvokasi pencegahan dan mengurangi stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif.
Penutup: Bidan Laksamana, Memimpin Perjuangan Kesehatan Reproduksi yang Beretika
Memilih Akbid Laksamana berarti memilih karir yang memiliki dampak transformatif pada kesehatan masyarakat. Lulusan kami siap menjadi profesional yang kompeten, beretika, dan berani dalam menghadapi isu kesehatan reproduksi yang paling sensitif, menjamin hak setiap wanita untuk hidup sehat dan bebas dari stigma.


Leave a Reply