Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional yang telah digunakan secara turun-temurun, khususnya dalam perawatan ibu hamil dan pasca-persalinan. Di Riau, pengetahuan tentang Herbal Medicine (Jamu atau ramuan tradisional) adalah bagian dari kearifan lokal yang perlu diteliti dan diintegrasikan secara ilmiah ke dalam praktik kebidanan.
Akademi Kebidanan Laksamana berkomitmen mencetak bidan yang mampu memadukan ilmu kebidanan berbasis bukti (Evidence-Based) dengan potensi obat herbal lokal, memastikan asuhan yang diberikan aman, holistik, dan budaya-sensitif.
1. Penelitian Ilmiah dalam Praktik Kebidanan
Integrasi herbal tidak berarti kembali ke praktik kuno tanpa dasar. Bidan Laksamana dilatih untuk:
- Analisis Bukti Ilmiah: Mengkaji penelitian terkini mengenai efektivitas dan keamanan tanaman herbal yang umum digunakan di Riau (seperti kunyit, jahe, atau daun katuk) untuk mengatasi keluhan kehamilan (mual) atau meningkatkan produksi ASI.
- Penyaringan Keamanan: Mengidentifikasi ramuan tradisional yang berpotensi memiliki interaksi obat atau efek samping berbahaya bagi ibu dan janin, memastikan hanya praktik herbal yang terbukti aman yang direkomendasikan.
2. Aplikasi Herbal dalam Asuhan Ibu
Pemanfaatan herbal dalam asuhan kebidanan modern sangat potensial, terutama untuk mengatasi keluhan minor:
- Meningkatkan Produksi ASI: Edukasi mengenai daun katuk atau biji fenugreek sebagai laktagogum alami yang aman untuk meningkatkan suplai ASI.
- Mengurangi Mual dan Muntah (Morning Sickness): Rekomendasi penggunaan jahe sebagai terapi non-farmakologis untuk mengatasi mual pada trimester pertama.
- Perawatan Pasca-Persalinan: Mendorong penggunaan ramuan lokal untuk mempercepat pemulihan luka dan mengembalikan stamina ibu setelah melahirkan.
3. Bidan sebagai Jembatan Budaya
Lulusan AKBID Laksamana berperan penting sebagai penghubung antara praktik tradisional dan pelayanan kesehatan formal:
- Konseling Budaya-Sensitif: Bidan mampu berdialog dan menghargai keyakinan ibu terhadap pengobatan tradisional, sambil tetap memberikan informasi yang benar secara medis. Ini meningkatkan kepercayaan pasien terhadap bidan.
- Edukasi dan Standarisasi: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pengolahan herbal yang higienis dan dosis yang tepat, mengubah praktik yang ambigu menjadi standar yang lebih aman.
AKBID Laksamana mencetak bidan yang memahami bahwa asuhan terbaik adalah asuhan yang menghormati akar budaya pasien sambil tetap berpegang teguh pada standar ilmiah global.


Leave a Reply