Peran AKBID Laksamana dalam Menyiapkan Ahli Gizi Praktis di Komunitas

Default featured image

Kesehatan ibu dan anak sangat dipengaruhi oleh nutrisi. Seringkali, masalah klinis yang ditangani bidan (seperti BBLR, KEK pada ibu, atau anemia) berakar pada kurangnya pengetahuan gizi di tingkat rumah tangga. Oleh karena itu, bidan masa kini harus lebih dari sekadar pelaksana klinis; mereka harus menjadi Pelatih Gizi (Nutrition Coach) yang handal di komunitas.

Akademi Kebidanan Laksamana mengintegrasikan ilmu gizi terapan secara mendalam dalam kurikulum D-III Kebidanan. Kami melatih mahasiswa untuk tidak hanya mengenali tanda-tanda kekurangan gizi, tetapi juga mampu memberikan solusi gizi yang praktis, terjangkau, dan sesuai dengan budaya lokal di Pekanbaru dan sekitarnya.

1. Pembekalan Gizi Berbasis Siklus Hidup

Mahasiswa AKBID Laksamana dilatih untuk memberikan edukasi gizi yang spesifik pada setiap tahapan kehidupan wanita:

  • Remaja: Fokus pada pencegahan Anemia Remaja melalui edukasi konsumsi tablet tambah darah (TTD) dan makanan kaya zat besi, sebagai investasi untuk kehamilan yang sehat di masa depan.
  • Ibu Hamil: Memberikan panduan praktis tentang porsi dan jenis makanan bergizi seimbang untuk mencegah Kurang Energi Kronis (KEK), dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan.
  • Ibu Menyusui dan Balita: Menjadi konselor yang efektif dalam mendorong ASI Eksklusif dan mengajarkan cara pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang padat gizi (kaya protein hewani) untuk pencegahan stunting.

2. Keterampilan Komunikasi Gizi yang Efektif

Memberikan informasi gizi yang kompleks harus dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah diterima oleh masyarakat:

  • Demonstrasi Masak Sehat: Mahasiswa diajak melakukan simulasi dan praktik lapangan, mengajarkan ibu-ibu cara mengolah bahan pangan lokal menjadi menu MP-ASI yang lezat dan bergizi tinggi dalam kegiatan Posyandu.
  • Edukasi Food Safety: Membekali ibu dengan pengetahuan tentang kebersihan makanan dan keamanan pangan untuk mencegah diare pada anak, yang juga berkontribusi pada stunting.

3. Kolaborasi Antar Profesi dan Pengabdian

AKBID Laksamana mendorong mahasiswanya untuk berkolaborasi dengan ahli gizi dan Puskesmas, memperkuat sistem rujukan dan intervensi gizi di tingkat komunitas.

  • Proyek Gizi Komunitas: Mengadakan program pengabdian yang fokus pada peningkatan status gizi di daerah berisiko tinggi di Riau, mengaplikasikan ilmu langsung di lapangan.

Lulusan AKBID Laksamana akan menjadi bidan yang proaktif, berani mengambil peran sebagai edukator gizi yang kompeten, dan berkontribusi nyata dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui perbaikan status gizi masyarakat.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post