Peran Bidan Laksamana dalam Perang Melawan Kanker Serviks dan Payudara

Default featured image

Kanker serviks dan kanker payudara adalah dua penyakit yang paling mematikan bagi wanita di Indonesia, namun keduanya memiliki peluang kesembuhan tinggi jika ditemukan pada stadium awal. Di sinilah Bidan memegang peran kunci. Sebagai petugas kesehatan yang paling dekat dengan komunitas, bidan adalah garda terdepan dalam program deteksi dini dan edukasi.

Akademi Kebidanan Laksamana menyadari bahwa lulusan D-III Kebidanan harus mahir tidak hanya dalam asuhan kehamilan dan persalinan, tetapi juga dalam pelayanan pencegahan yang menyeluruh, mempersenjatai wanita dengan pengetahuan dan akses untuk melindungi diri mereka.

1. Mencegah Kanker Serviks Melalui Program IVA dan HPV

Kanker serviks hampir 100% disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Pencegahannya berfokus pada dua langkah utama:

  • Pentingnya Skrining IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat): Bidan Laksamana dilatih untuk menjadi pelaksana utama metode IVA yang cepat, murah, dan efektif di Puskesmas atau Praktik Mandiri Bidan (PMB). Mahasiswa diajarkan cara memberikan edukasi yang menghilangkan rasa takut pada wanita dan pentingnya melakukan IVA secara rutin.
  • Edukasi Vaksinasi HPV: Mendorong dan mendukung program pemerintah untuk vaksinasi HPV pada remaja putri, sebagai langkah pencegahan primer sebelum mereka aktif secara seksual.

2. Keterampilan Deteksi Dini Kanker Payudara

Meskipun deteksi dini kanker payudara sering dikaitkan dengan USG atau Mammografi, peran bidan dalam edukasi skrining mandiri sangat vital:

  • Pelatihan SADARI: Bidan dilatih untuk mengedukasi wanita tentang langkah-langkah Periksa Payudara Sendiri (SADARI) yang benar dan rutin. Ini memberdayakan wanita untuk menjadi pemantau pertama kesehatan payudara mereka.
  • Keterampilan SADANIS: Mahasiswa juga dibekali kemampuan melakukan Periksa Payudara Klinis (SADANIS) pada saat pemeriksaan rutin kesehatan reproduksi, serta tahu kapan harus segera merujuk pasien ke dokter spesialis.

3. Konselor Kesehatan dan Komunitas

Peran bidan meluas ke psikososial. Dalam memberikan edukasi pencegahan, bidan harus mampu:

  • Mengatasi Stigma: Bekerja di komunitas untuk menghilangkan stigma dan mitos negatif seputar kanker serviks dan payudara, sehingga wanita tidak takut untuk melakukan tes.
  • Komunikasi Empatik: Memberikan konseling yang tenang, informatif, dan menghibur, yang merupakan kunci untuk mendorong partisipasi aktif wanita dalam program deteksi dini.

AKBID Laksamana mencetak bidan yang proaktif, berani mengambil peran pencegahan, dan memiliki dampak nyata dalam meningkatkan harapan hidup wanita di Riau melalui deteksi dini.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post